Selasa, 29 Maret 2011

untuk KAMMI: SEMANGAT KELAHIRAN

13 tahun lalu, kita tak tahu persis bagaimana suasananya, bagaimana rasanya. Yang jelas, ketika itu kita berani pastikan, di sana sedang berada jiwa-jiwa penuh dedikasi tinggi, komitmen menyelamatkan bangsa ini dari segala bentuk ketidakadilan, penindasan, rezim.

Tepat ketika matahari menggelincir dari atas kepala, pukul 13.30 WIB, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia ( KAMMI ) dideklarasikan di Aula Universitas Muhammadiyah Malang (UMM ), Minggu (29/3/98). Kelahiran KAMMI sudah merupakan keniscayaan. Sudah terlalu lama mesjid kampus bergolak, menuntut partisipasi. Orang-orang menyebutnya gerakan mahasiswa yang religius, ditandai dengan kentalnya warna Islam dalam setiap kegiatan dan penampilan aktifisnya. Hari itu, sekian pasang mata menyaksikan wadah baru yang akan menjadi wadah bagi pejuang-pejuang muda Islam merumuskan jalan kebangkitan bangsa, Indonesia, Kebangkitan Islam.

Tak lama setelah dideklarasikan, KAMMI melakukan gebrakan aksi perdananya yang mengejutkan. “ Rapat Umum Mahasiswa dan Rakyat Indonesia “ digelar di lapangan Masjid Al-Azhar, Jakarta, (10/4/98). Aksi perdana ini menjadi begitu fenomenal. Andi Rahmat mengatakan sebabnya, jumlah massa Aksi yang hadir tergolong besar, yaitu sekitar 20 ribu orang. Aksi tersebut merupakan Aksi pertama mahasiswa yang dilakukan di luar kampus. Aksi massa besar di luar kampus itu ternyata berjalan secara tertib dan aman. Isu utama yang diangkat adalah “Reformasi Total“ sebagai jalan penyelesaian krisis. Ini merupakan Aksi pertama mahasiswa yang mampu memobilisasi dan mengkonsolidasi massa rakyat. Dalam aksi ini hadir ibu-ibu rumah tangga, buruh-buruh korban PHK, dan beragam unsur lainnya.

Tentu saja keberhasilan itu tak hanya untuk dikenang. Mesti dilanjutkan estafetnya. Organisasi ini adalah tulang punggung dakwah dan karenanya harus kuat memikul beban berat dalam waktu yang panjang. Supaya tulang punggung itu kuat harus diisi oleh orang-orang yang juga kuat dan tangguh dalam seluruh aspek kepribadian. Untuk mencetak pemimpin-pemimpin umat itu kita memerlukan proses pembinaan dan kaderisasi yang sistematis, integral, dan waktu yang relatif panjang, (Matta, 2002:8-9). Waktu 13 tahun belumlah seberapa untuk mewujudkan cita-cita KAMMI.

Untuk itu, marilah kita ingat kembali, ketika Rasulullah mengatakan kepada para sahabat bahwa Konstantinopel pasti akan dibebaskan, para sahabat mempersiapkan diri. Akan tetapi, hanya Abu Ayyub Al-Anshari yang langsung mengambil kudanya lalu menempuh jalan panjang menuju konstantinopel seorang diri. Itulah cerita sahabat, pahlawan mukmin sejati, memiliki jiwa yang peka, panggilan kepahlawanan senantiasa menciptakan getaran dalam jiwanya, getaran untuk menggodanya agar segera memenuhi panggilan itu.

Keyakinan akan janji Allah begitu melekat erat dalam jiwa-jiwa itu. Lalu, masihkah kita ragu akan kemenangan Islam yang telah Allah janjikan? Bergeraklah laksana Abu Ayyub Al-Anshari. Jangan menunggu!! Lakukan apa yang bisa dikerjakan sekarang!

Special For Kader KAMMI

Jadikan moment millad ke-13 KAMMI ini membuat kita merefleksi kembali apa latar belakang terbentuknya KAMMI? Sehingga kita paham apa yang menjadi cita-cita kita bersama, mencapainya dengan penuh keyakiinan dan kesungguhan.

Murnikan kembali jiwa-jiwa kita sebagai seorang kader KAMMI yang bergerak berlandaskan Al Quran dan Sunnah.

“Katakanlah: bekerjalah kamu, maka ALLAH, Rasul, serta orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaanmu…” (ATaubah:105)

Perjuangan dirancang oleh orang alim, diperjuangkan oleh orang-orang ikhlas, dimenangkan oleh orang-orang berani, dan akhirnya dinikmati oleh orang-orang pengecut. (Alm. K.H Rahmat Abdullah)

1 komentar:

  1. Aslkm, Wind
    Buat create link k FB yah, biar bisa di tag. KK tag di FB buat semangat kader KAMMI Batam

    BalasHapus