Kamis, 07 Februari 2013

Naluri Ibu dan 2 Bulanmu

Kamis, 07 Februari 2013
20:39
Di tengah hujan yang mengguyur sejak pagi.. diiring lagu Pilot

Hari yang ba’da subuhnya diawali dengan guncangan lindu 5,6 SR berpusat di Pesisir Selatan. Alhamdulillah, setidaknya hari ini agak lebih berkarya dari hari kemarin (karena deadline halaman kemandirian.. Haha) Dasar!! Klo gag DL gag gerak.

Nak, besok genap dua bulan usiamu.. Complicated?oh.. tentu saja iya :D

Kau ajarkan bunda banyak hal, tiba-tiba saja.. bunda sudah pandai mengganti baju dan popokmu, dengan indah memasang bedongmu, sudah biasa saja bangun malam berkali-kali untuk ngisi ‘bensinmu ‘, tiba-tiba saja hilang rasa jijik pada ee’ dan pipis (ingat dulu kalo sepupu yg bayi ee’ langsung bergidik ngeri dan kabooooorrrr) ah... naluri ibu sudah dipaksa datang kini. Dan aku begitu riang. Begitu menikmati mencintaimu..

Sepenuh-penuh doa bunda untukmu, “ Ya Rabb... jaga jagoan keduaku ini, beri dia kekuatan untuk berperang dengan ‘gila’ dunia kelak, dan memenanginya...” T_T

Nak Sayang Bunda... umur segini, orang-orang antusias melihat perkembangan tubuhmu. Setiap bertemu, ekspresi gemas dan dari mulut mereka lansung meluncur kata-kata, “gendutnya lagiiiiii,,,,,” usai mendengar informasi dari bunda bahwa usiamu belum dua bulan.

Kau tau bagaimana rasa mendengarnya, Nak? Sungguh Bunda senang... Berhasil membuatmu berkembang sedemikian rupa, walaupun tertepar-tepar karena ‘bensinmu’ seakan selalu habis dalam sekejap dan harus segera diisi kembali :’) sehingga sering membuat orang tekagum-kagum dengan tinggi isi piring Bunda –kata orang anak laki-laki memang seperti itu.
O, iya... Ifa anak Umi Tazkiyah dan Abi Orka umurnya sudah 3 bulan tapi nampaknya besaran badanmu, Nak... haha..

Dan yang juga sering buat bunda, ayah dan nenek tertawa lepas adalah suara sendawa dan kentutmu yang luar biasa besarnya. “Haaa... sudah sama suaranya seperti kentut tiiiiittttt.... (sensor)” malu nanti Ayah kita dibilang2 di sini (nah loh.. itu kok dibilang)

Kemudian wajah kakumu.. kalau diajak bercanda, seakan-akan berkata “Apaan sih. Garing deh.. ga lucu” Padahal orang2 sudah full ekspresi, kek orang ‘gila’ Cuma begitu gayamu atau gaya kerut kening dengan tatapan mata heran.

Haha...
Sungguh begitu mahal senyummu sayang... Tapi kata orang lagi... laki2 tak apa2 pelit senyum. Heheh

Lalu....
Ceracau tak jelas dari bibir mungilmu yang katanya warisan dari ayah. Trus teriak-teriak kecil seakan protes mengapa Bunda tidak mengerti dengan apa maksudmu...
Sayang.. Kau tau... semua itu terasa begitu terasa pada jiwa Bunda.


Puji Syukur padaMU ya Rabb.. atas hadirnya T_T
Masih hujan lebat..
21:54