Minggu, 16 Mei 2010

Ainul Mardhiah




Ainul Mardiah, rasanya nama itu begitu dekat. Sering Jie dengar, tapi dimana? Jie mengingat-ingat anak-anak kampusnya, Ainul Mardiah? Ainul Addina adanya, Endang Mardiah, Ainul Huda. Dia kemudian menanyakan ke beberapa teman, ya, ada ternyata anak LRAI. Tapi dia teringat satu hal, rasanya nama itu pernah dia baca, tulisannya, o..oo… di sebuah buku, Jie ingat kalau pernah membaca, ya… kalau tidak salah, Ainul Mardhiah merupakan bidadari syurga yang begitu cantik jelita, tercantik di antara bidadari-bidadari syurga yang lainnya. Yang dipersiapkan hanya untuk para mujahid.
Jie tersenyum… kurang yakin… dengan kebiasaan yang tidak biasa jika tidak menggunakan referensi, Jie mengetiknya di mesin pencari Google. Yups! Ingatannya tak terlalu parah ternyata. Benar. Sedikitnya, itulah tentang Ainul Mardiah.
Namun… ada yang membuat Jie lebih tercenung lagi…
Ternyata Jie sama sekali tak banyak referensi tentang sahabiyah.. sahabiyah yang dia ingat agak di luar kepala ya.. Khansa, Fatimah, dan sedikit lebih banyak tentang khadijah dan Aisyah. Hm… Zainab Al Ghazali di masa Hasan Al Banna. Oh… Allah. Dia baru menyadari… hmm… aku lebih suka membaca kisah-kisah sahabat-sahabat Rasulullah, kekagumanku akan Umar sangat luar biasa, Khalid bin Walid, Abu Bakar, tokoh idola bagi Jie memang ketiga orang ini. Si sorban merah yang tak terlalu tenar juga.
Memang tak ada yang salah dari kesukaan membaca kisah sahabat-sahabat Rasulullah yang luar biasa itu. Namun, kenapa Jie bisa luput menauladani sosok-sosok perempuan luar biasa yang juga begitu membantu dakwah Rasulullah meski tidak dengan hunusan pedang.
Mungkin ada yang mengalami hal serupa dengan yang dialami tokoh Jie ini. Sekian lama memutuskan sebagai muslimah, dengan berjilbab rapi, bergabung di organisasi keislaman, dengan jam terbang tinggi, ngisi materi ini dan itu, instrukutur ini dan itu, namun justru terlupa dengan satu hal yang sebenarnya begitu penting. Proses menuju muslimah sejati itu tak hanya dengan belajar dari pengalaman, dari lika-liku kehidupan, atau hanya melalui membaca Fiqih Wanita, kita juga butuh referensi sosok-sosok luar biasa, yang menginspirasi, membelajarkan banyak hal tentang sejatinya seorang wanita.


Kamar sempit yang alhamdulillah tidak banyak nyamuk seperti kamar Soe Hok Gie
Syukran sudah mengingatkan tentang Ainul Mardhiah 
Padang, 16 Mei 2010
00:46 WIB

1 komentar:

  1. ya, ada ternyata anak LRAI?
    masih meninggalkan tanya,
    mungkinkah dia ada di bumi ini
    sedekat ini...
    berapa?
    habiskan 30 menit dari sini cukup untuk dapat bertemu dengannya

    alhamdulillah jawaban datang
    afwan...

    BalasHapus