Rabu, 06 November 2013

Ya Rabbi... Fabi'ayyi ala irobbikuma tukadziban

Hamil anak ke-2, dengan anak pertama dalam papahan. Nyiapin sarapan suami, baju, mencium tangannya, mengajari Fathul cium tangan juga dan dadah, sebelum dia berangkat liputan. Trus ngampus, nguber-nguber dosen buat acc tesis. Ahh... sesuatu.

Ya Rabbi... jadikan rezeki sekaligus amanah kedua dari-MU ini menjadikan hamba menjadi pribadi nan luar biasa lagi. Kuatkan hamba. Mampukan hamba. T_T

Bukankah jangan minta diringankan beban, tapi memohonlah untuk kekuatan yang super? Selamat datang, Nak... di rahim bunda. Sebagai yang kedua setelah abangmu. Saat dirimu tiba, abang masih berusia 11 bulan. Belum bisa berjalan. Menitik air mata bunda saat mengecup keningnya dalam lelap, usai bunda menemukanmu.

"Ya Rabbi... mampukan hamba mencintai keduanya sekaligus, adil. Sama cinta. Sama sayang. Sama tegas. Jadikan hamba ibu yang patut menjadi sandaran sekaligus tauladan bagi mereka.."

T_T

Saat mendengar kabar tentangmu, Nak... kau tahu. Bunda menarik nafas dalam, dan menghembuskannya perlahan. "Bunda akan lebih baik lagi, untukmu... abang... Ayah, Bunda akan lebih mendekat lagi kepada Allah, bunda akan lebih banyak lagi membaca tentang pendidikanmu.. abang.. belajar banyak... aplikasi banyak,"

Bunda ndak kan hobi 'ngambok-ngambok'lagi sama ayah. Bunda ndak akan malas bangun sepertiga malam lagi. Bunda ndak akan malas makan lagi. Bunda ndak akan malas beres-beres rumah lagi.

Ya Rabbi.... ini merupakan luar-luar biasa. Fabi'ayyi ala irobbikuma tukadziban.

2 komentar:

  1. subhanallah
    subhanallah
    alhamdulillah
    Allahu akbar!!!
    sungguh semua hanyalah kuasa Allah
    kita cuma sarana untuk mengamanahkan titipan2nya..
    semoga berkah dengn amanah yang baru..
    smg diberi kekuatan untuk mendidik dan mencetak2 genarasi rabbani para pejuang Allah
    kak turut berbahagia win... #bighugs

    tak sabar aisyah punya dedek juga :')

    BalasHapus
  2. Subhanallah kak, Selamat ya.....
    InsyaAllah kakak terpilih oleh Allah untuk dianggap mampu mencetak generasi2 Fathul Islam lainnya

    BalasHapus