Selasa, 15 Januari 2013

Titian Rindu

Bismillah
Dini hari 16 Januari 2013, 01:58 WIB
Solok, Sumbar
Menemui rindu kepada sang imam, 60 km di kota sana..
Jagoan kita sedang pulas di sebelah, bertudung ‘songkok’ putih belian kita di salah satu toko bayi di Kota Padang. Ah.. Sudah punya anak saja kita. Bukan... Bukan.. ungkapan “Ah..” tadi bukanlah keluhan apalagi sesalan. Sekadar ungkapan kalau ternyata waktu memang berganti begitu cepat. Kita sadar. Cuma seringkali lalai. Kurang memberi bobot pada detik-detik yang terus berlari itu.
Hmm... Semakin kesini, aku semakin meyakini bahwa engkaulah yang terbaik itu dan tak kan ada yang terbaik lagi di atas dirimu. Karena pilihan ini jatuh karena-NYA. Memutuskan menikah yang kata orang ‘cepat’, di waktu yang masih lumayan hijau adalah sebuah kenyataan terindah yang menjadi satu kisi hidup yang patut aku begitu syukuri.
Sayang... kita telah menjadi orangtua.. Ada kata ‘tua’ di sana. Semakin banyak hal yang kemudian membuat kita menjadi tak lagi sama. Ada tanggung jawab besar di sana. Tanggung jawab terhadap titipan Allah yang luar biasa ini. Fathul Islam Definda. Ada semakin banyak yang harus dan mesti kita paham dengan peran kita sebagai orang tua. Apalagi waktu bersama kita yang juga berganti pola dengan kehadirannya. Akan ada sulit untuk  shalat tepat waktu bagiku, dimana ketika adzan berkumandang bergegas disambut dengan langkah ke kamar mandi atau ke kran dekat dapur kita untuk bersuci. Akan ada sulit untuk jalan-jalan melepas penat di hari libur, karena memang buah hati kita masih sangat muda. Akan ada sulit menyiapkan makanmu di pagi hari atau juga ketaksempatan menyediakan baju gantimu setelah mandi..
Sebenarnya itu bukanlah ‘sulit’, Cuma kita butuh pandai saja memaksimalisasi waktu yang ada sehingga menjadi kebersamaan yang berbobot. Yang setiap jenaknya menjadi pendidikan kebaikan bagi jagoan kita. Yang dengan kedatangannya pola hidup kita semakin matang. Walau dengan kesibukan yang lebih luar biasa lagi ketika tiba waktuku untuk kembali menjalani rutinitas kantor.
Hmm... Sungguh, memilikimu dan Fathul adalah capaian luar biasa di tahun 2012 lalu. Teguh dan se nantiasa bersahalah untu menjadi imam kami, Yah... Yang senantiasa menjaga kami dari jangkauan nyala api neraka. Yang kuat membimbing kami hingga jannah, bersama menemui DIA yang sama-sama sangat ingin kita temui. Membersamai langkah Rasulullah dan orang-orang golongan kanan yang diberkahi.
Kelak.. jika waktu itu tiba aku ingin tanganmu yang menggenggam erat tanganku, saat diizinkan-NYA kita memasuki tempat kembali terindah. Dan kemudian berbisik, “Bunda... cerita kita tla sampai di Syurga”
Amiin Ya Rabb
02:18 WIB
Dalam rindu 2 hari berpisah
Winda Al Rasyid


10 komentar:

  1. Hati gerimis membacanya, ada sesuatu yg menusuk-nusuk....
    Amiin, ya Rabb...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga cerita kita sampai di pelabuhan yang sama dinda... :') Izinkanlah ya Rabb..

      Hapus
  2. Aamiin Ya Rabb.. do'akan kk segera menyusul langkahmu de :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiinnnn... segerombol doa kukirim untukmu kakak... :)

      Hapus
  3. selalu..
    kata-kata'mu menyentil 'ingin' yang sering kulelapkan dengan berbagai kesibukan.
    jadi sudah tahukah bagaimana rasanya menjadi seorang wanita purna? ah..kamu membuatku iri saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sabar Ukh.. Dia akan datang di saat yang tepat... dengan kereta yang terduga. Ah... Allah tentu lebih 'luar biasa' tentang cara mengirimnya untuk menjemputmu :)

      Hapus
    2. hm.. Dia yang tak pernah lupa,, semoga segera mengirimnya untuk menjemputku. biar ku centang juga point2 yang sudah kau lalui terlebih dahulu.

      Hapus