Senin, 11 Oktober 2010

Patah Hati...

Dari tadi lagu Camelia itu sudah berkali-kali diputar, aku menoleh ke sosok di komputer ujung. Hmm… yang duduk di komputer ujung memang memiliki hak de facto dan de jure yang penuh terhadap winamp. Lagu-lagu yang diputar terserah yang memegang mos, walau ada permohonan menghiba minta lagu diubah juga tak akan berhasil jika yang pegang mos tak mengizinkan.

Namun kali ini benar-benar, sudah hampir dua jam aku duduk di depan monitor komputer tengah ini. Dan… baru dua paragraf. Aku yang biasanya tak begitu menggubris apa pun kalau sedang berkeringat menyelesaikan laporan mulai gerah. Menyadari bahasa isyaratku, sosok itu menoleh dan nyengir. “Ganggu ya???”

Aku kemudian melempar senyum penuh masalah.

Tangannya kemudian menyentuh mos hijau, akan mematikan winamp. “Kamu emang ndak pengen tuh liat orang pacaran?”

Hek… hampir saja keyboard jatuh saking menggelegarnya pertanyaan itu. kutoleh pemred, dia masih khusyuk. “Kok gitu nanyanya?” kataku kemudian dengan kernyitan kening.

“Iya kan kalau jilbab-jilbab lebar itu ‘kesannya’ gimana… pendiem, tenang, trus kalau ketemu laki-laki dingin aja. Acuh. Kamu aja kalau dibecandain paling senyum doang… Jadi takut orang sama kamu. Segen. Trus kalau udah kuasain winamp, nasyid aja… perjuangan-perjuangan aja. Kan sesekali kita butuh juga tuh lagu-lagu yang kayak sekarang ini….”

“Hidup itu perjuangan Man,” kataku sambil pura-pura konsentrasi kembali ke laporan. “Emang ngapain kita ada di dunia ini? Kenapa aku tercipta sebagai seorang Win, bukan si Della, Sonya, semua beralasan Man. Hidupku bukan cuma untuk menjalani siklus. TK, SD, SMP, SMA, kuliah, wisuda, kerja, walimah, punya anak, jadi nenek, trus mati…. Aku diciptakan-NYA dengan tujuan lebih jauh dari itu…”

“Hmm… Pacarku waktu di pesantren dulu mau nikah, Win,” ujarnya kemudian tanpa kutanya. Gubrak!! Gak nyambung kan dengan yang aku katakan tadi. Dasar.

Kemudian…..

“Yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaik…” teriak pemred yang sedari tadi diam menekuri Tempo. Mulai mengganas dia rupanya. “Kamu tuh pergi… ndak selesai-selesai nanti tu laporan Redpel!!!!”

Aku terkikik tanpa suara….

Dia melangkah gontai keluar ruangan redaksi, “Wanita… wanita..” lirihnya….

2 komentar:

  1. hmmm....klo temen KKN ku dulu malah bilang,,
    laptopku jadi gudang lagu, mulai dari yang kiri sampai yang kanan, mulai dari yang melo sampai yang haroki..

    hehe, peace mbak...sifat orang emg beda2

    BalasHapus
  2. itu kejadian satu periode lalu puch... aku pindahin dari kertas2 buram...
    ya.. beda2 lah... setiap pribadi punya kecenderungan masing-masing... ^^

    BalasHapus