Masih tentang Rindu...
Bismillah
Selasa, 22 januari 2012 (hhh.. Sungguh Jumat itu terasa
begitu lama)
21:16 WIB
Ditulis bersama cinta yang selalu kupupuk karena-Nya
--
Selamat malam rindu..
Hmm.. bicara rindu, semakin membuatnya membuncah saja. Entah
kau apakan aku ini sehingga begitu tak biasa dengan ketidakhadiranmu, mendengar
cerita2mu sembari memandangi wajah manis tak terkira itu (haha... jangan geer)
Tiba-tiba ingin mengingat masa dulu itu... Waktu dengan
catatan FB kau menyuruhku berkomentar tentang cerita izin menikah ibunda. Dan dua hari kemudian khitbah itu terucap.
Terimakasih sayang.. kau langsung mengulurkan ikatan suci untukku. Sungguh
begitu gagah. Bukan seperti kebanyakan laki-laki sekarang yang lebih cenderung
menjauhi keterikatan. Kau tak menanyakan apakah aku bersedia bersama masa
bujangmu, tapi kau tanyakan langsung apakah aku bersedia untuk menemani
langkahmu hingga nafas berhenti.
Kemudian hari-hari berat menjaga hati karena harus bertemu
denganmu di tempat hunting berita. Sampai kemudian kukeluhkan ketergangguanku
dengan kehadiranmu sementara masa ta’aruf masih berlangsung.
Kau pun rela terus berada di luar selama sidang berlangsung.
Kau pun mencari-cari cara agar posko hunting berita dialihkan. Argh.... tak ada
lagi getar-getar aneh itu kini sayang..
Tlah berganti rasa yang lebih syahdu.. dan senantiasa
beruntai pahala bagiku. Rasa indah.. ketika dengan senyum mengantar
keberangkatanmu bekerja, rasa indah ketika bergegas bersiap menyambut pulangmu,
rasa haru ketika tak sengaja terjaga dan melihat kau larut dalam shalat malam
dan tilawah... Rasa dan usaha ingin selalu memberikan yang terbaik untukmu..
Yah... hampir setahun biduk rumah tangga ini kita bina.
Alhamdulillah.. tak pernah ada kata kasar atau teriakan menghias rumah kita.
Hanya istrimu yang manja ini yang sering ‘mengambok’ tak karuan. Sementara kau
sering bingung sendiri dan dengan wajah polos bertanya, “Apa masalahnya?”
Oh.. benarlah kiranya. Laki2 itu memang rumit. (padahal
katanya perempuan lebih rumit, sebenarnya siapa sih yang lebih rumit??)
***
Meski rumit, membersamaimu adalah misteri. Yang
terus-menerus menjadi hal menarik bagiku untuk dijelajahi. Menjadi indah bagiku
mengamati setiap detailnya. Dan wajahmu..
juga tetap menjadi raut laki-laki paling menarik sepanjang usiaku
(haha.. sungguh aku sangat pandai menggombal sejak bersamamu).
ingatkah ketika aku
berdoa di depanmu saat baru2 hamil dulu? Ya Allah.. semoga hidungnya mirip
kamu. Ternyata Allah tak mengabulkan doa itu sayang, tahu kenapa?
Kesimpulannya... hidung mancung itu belum tentu baik menurut Allah. Dan...
Hidungkulah yang lebih menang dan mewaris di jagoan kita.. “kamu kalah” hehe...
hmmm.. Apapun, harap kita tetap sama “Semoga anak kita
menjadi orang yang turut memberikan bobot bagi tegaknya kalimatullah di muka
bumi ini” seperti doa kita dalam namanya Fathul Islam, Pembuka kejayaan
Islam...
22:04 WIB (kau mengejutkan karena tiba2 datang di hujan
lebat..) Sayang.. apakah ini sudah hari Jumat?? Atau... Rindu pula yang
membawamu pulang lebih cepat??? _Peluk sayang selalu untukmu, lelakiku_
benar sekali. Kakak jadi gombal sekarang. ^_^
BalasHapushaha.. kamu juga akan merasakan kelak jika sudah menjadi 'istri' dinda.. dimana ketomboy'anmu akan berubah sangat sedemikian rupa.. haha
Hapussetuju untuk yg satu ini, bergombal ria..hehe
BalasHapus