Selasa, 1 April 2013
Bismillah..
Bada
tahmid wa shalawat..
Ingin
mengaktifkan kembali menulis d waktu-waktu senggang. Hari ini baru saja
mengalami beberapa kejadian 'baik'.. Bukankah stiap kejadian netral? Dan yg
menjadikannya positif atau negatif adalah respon kita?
Ya.. Saya
mencoba untuk meresponnya dengan baik.. Maka jadilah kejadian-kejadian itu
kejadian penuh hikmah. Pagi, saya menitikkan air mata karena Fathul yg entah
mengapa begitu manjanya.. Rewel.. Mau dipangku saja, sambil dia berusaha
kembali untuk tidurr. Sementara mata yg baru sempat terpejam 2 jam tadi..
Letih.. Begitu juga dg raga. Menahan.. Sambil melihat jarum jam yg trus melaju
ke pukul 7.
Makannya
sudah siapp, tapi dibilangnya tak enak. "Nak.. Bunda mau pergi
kuliah," kata saya disusul dg bulir bening yg mulai mengalir dari mata.
Allah---
beri saya sabar berlipat, kasih berkubik-kubik..
Tugas
UTS saya belum selesai.
Sampai
d kampus, tempat fotokopian samping pasca penuh. Riuh. Di antaranya, banyak
teman sekelas yg sibuk nge-print, jilid, dkk.
Lirih
saya katakan pada salah satu di antara mereka "Makalah saya belum selesai"
Apa
daya.. Sampai d kelas.. Ketua kelas mengabarkan pesan dari sang dosen.
"Bapak tdk bisa masuk pagi ini" katanya.
Ya
Rabbii.. Lagi2, tolerir terhadap kelalaian hambaMU yg hina ini :'( saya malu..
Jadwalnya
mengumpulkan tugas pada Prof 'terangker' d kalangan mahasiswa. Sengaja saya
membawa tugas 1, untuk ditanyakan kesalahannya. Mengingat komentar tertulis
dari beliau masih menimbulkan tanda tanya bagi saya, nilai yang tertera juga
cukup menyedihkan. Jadi saya pikir tak apa memperjelas kebenaran dari beliau...
Saya ingin dengar langsung ada masalah berat apa dengan tugas saya itu..
Awalnya
semua baik-baik saja, namun dalam hitungan menit beliau berang. "Pokoknya
tugas Anda sudah saya baca! Anda tidak ikhlas dengan nilai Anda! Kalau tidak
ikhlas itu,tunggulah bencana, saya kurangin nilai Anda nanti!" Begitulah
kira-kira redaksinya dan saya diusir keluar dengan keras. Di akhir kata
"Permisi, Pak" dari saya, saya sempat menelisik ke matanya yang
mendelik. Satu detik.
Menyampaikan
luka di mata saya atas reaksi beliau yang saya rasa berlebihan. Sungguh dari
dulu, nilai bukanlah segalanya bagi saya.. Namun jika merasakan bahwa saya
tidak mendapatkan setimpal dengan usaha keras saya, tentu saya akan bertanya. Untuk
kemudian mendapatkan jelas. Dan bagi saya, dalam kejadian ini pun, saya
mendapatkan jelas atas tugas saya. Saya tidak kecewa atas nilai saya dan apapun
yang akan beliau lsayakan dengan nilai saya, cuma ada perih yang seketika
timbul, orang yang selama ini saya banggakan, saya kagumi, saya ceritakan
'keguruan'nya kepada semua orang...
Saya
tertegun atas reaksinya..
Allah---
jika ada banyak salah atas sikap seorang murid ini kepada seorang guru, maka
susupkanlah ketenangan dalam hati guru hamba tadi.. Atas kejadian tadi... Namun
jika ada benar pada diri hamba, maka hamba mohon jadikan perenungan bagi kami.
"Maafkan
saya, Pak..." yang belum sempat terucap...
"Ampuni
hamba ya Rabb.. "