Fathul usia satu hari
Bismillah,
Sudah tanggal 20 Agustus 2013,
Lewat 12 hari dari usia delapan bulan Fathul.
Mesir masih terus bergejolak. Menitik-nitik melihat
kabar-kabar yang tersiar. Nak, mencermati media negeri kita… Indonesia. Meski
ayahmu wartawan, bunda pilu…
***
Perjalanan usia tujuh bulan jelang delapan bulan merupakan
langkah yang cukup berat. Diawali dengan panas tinggi, batuk, flu di
pertengahannya, mengejutkan. Bunda menangis, tahu kalau itu merupakan hal
biasa. Begitu kata dokter, referensi-referensi yang bunda baca, kata tetangga…
Cuma kecemasan tetap jua tak mau sirna. Seperti biasa, ayahmu menyabarkan. Skin
to Skin, daun Jarak, kompres bawang merah, kompres air hangat, asam jawa.
Macam-macam. Yang paling menyiksa sebenarnya bukanlah kebingungan bunda
menghadapi panasmu. Tapi kondisi bunda yang harus berbagi dengan kerja.
Ramadhan merupakan waktu fighting bagi Dompet Dhuafa. Benar-benar sibuk.
Tanggung jawab sebagai Ketua Tim Ramadhan membuat bunda benar-benar bingung.
Momen itu pun menjadi momen luar biasa berharga bagi Bunda, sampai
akhirnya memutuskan mantap, Bunda akan berhenti kerja. Kita akan punya banyak
program bersama Nak. Al fathihah di pagi hari, cerita tentang Rasulullah,
Khalifah Umar bin Khatab, Khalid bin Walid dan banyak lagi mereka yang akan
bunda kenalkan. Sampai kemudian tauladanmu adalah Rasulullah dan para sahabat…
ayah… juga orang-orang baik yang akan kamu temui kelak..
Sungguh gerimis menyaksikan Adi, bocah usia 3 tahun yang
sudah hafal 3 Juz. Ya Rabb… pantaskah aku memiliki Fathul yang Hafidz Quran,
Fathul yang Shaleh, yang akan menjadi kebanggaan dunia akhirat bukan bunda dan
ayahnya saja, tapi umat. Kebanggaan yang lahir karena ketakwaannya kepada-MU ya Allah,
kemuliaan akhlaknya, kecerdasan, kekuatan, kekokohan dan kebijakannya dalam
menjalani bahtera hidup.
Ya Rabb… pantaskan hamba menjadi ibunya…