BISMILLAH…
Kepada cinta yang selalu mengalir dalam aliran darah, yang membuatku insyaallah menjadi satu dari sedikit orang yang bertahan. Semuanya karena MU ya Allah
Allah muara dari segala perjalanan ini.
Rasulullah, suri tauladan sepanjang zaman.
AlQuran, pedoman hidup dunia akhirat.
Kepada Mamak yang tiba-tiba datang mengejutkanku dan membawa kabar yang ternyata lebih mengejutkan lagi. Menyadarkanku kalau aku punya tanggung jawab besar atas semua ini. Sungguh ini juga bagian dari cinta yang berujung. Mamak, bak, si cerewet Tia dan kakakku tersayang kak akbar (hanya aku dan Allah yang tahu seberapa besar rasaku akanmu) begitu mendambakan perekumpulan kembali kelak di syurga. Izinkanlah keluarga hamba di dunia ini juga menjadi keluarga hamba di syurga kelak ya Allah. Amiin ya Rabb…
Kak Tab, sumber inspirasi hidup dan kegigihan . Kak To (jadi tak susah mengingat hari pernikahanmu yang dicocokkan dengan hari wisudaku :-)), Rel si bungsu yang bagiku tetap saja bungsu, walaupun mati-matian kau mngatakan “Abang!” aku lebih tua darimu”
Ade, merah… menyaksikanmu menjadi ‘ikhwan’ :-) setelah pertama du;lu kau mengucapkan, “Gak mau ikut organisasi Yuk, bosen.” eh malah jadi aktivis juga.
Ayuk pertama… Yeyen (Tazkiyatun Nafs) syukran atas sentuhanmu pada qalbu ini.
Kepada merapi dan pekikan takbir ketika aku menjejak puncaknya. Bau gunung yang mengembang…
Kepada laut bungus yang hijau, yang selalu menjadi pendamai saatku mulai jenuh, letih dengan semua rutinitas yang ada.
Alamanda 3. Ibu kedua, syukran jazakillah for all bunda…
Penghuni kamar eksekusi dari masa ke masa, “Siapa yang ingin menjadi hakim?” Kata itu terlontar dalam isak tangis yang begitu pilu. Bukankah tidak ada kata menolak amanah itu dalam kamus kita? Tetap, kalian telah dipilih untuk sedikit lebih peduli dari yang lain.
Terkhusus Nila, Riri, Fera Zora, Refi, Rina, Yusra, Tiwi, Isis, Ani, Kak Siska, Kak Reni, , Kak Mira, Onank Vera. Kak Aisy, Kak Yatul, Rika, Hani, Tuti, Rini, Hilda, Rica, Ririn (semangat Qib!!) Anda, Emi, Iklil, Debi, Neni, Titi, Ayu, Meici, Listi, Windi, Ami ndut :-) Rona, Habibah, Aisyah.
Angkatan muda Silvia Sherly (cepat smebuh ya dek), Iti, Hasanah, Marwah, Meri, Gina, Tika, Yola, Ami, Rozi.
Di sini kita pernah bertemu… (lanjutkan sendiri…)
Ganto. Semua angkatan sejak Bang Ad/Bang Romi, Kak Ce/Bg Dika, Kak Titi, Abi, terkhusus untuk sahabat-sahabat seperjuangan Della, Ulfi, Sonya, Mita, Kak Tia, Kak Tuti, Kak Oci, Kak Angie, Yasman, Bang Hafiz, Bang Taufik.
Adikku Ulvina Hafiza, Rara, Riri, Joni Irfan, Salim, Ibes, Afdhal, Sari, Santi, Pri, Iin.
Angkatan termuda Dedi, Ninit, Nova, Tari, Yudi, Wahyu, Fitri, Yesi, dkk.
Seperti yang pernah aku ucapkan di Mubes Internal 1 periode yang lalu, “Ganto memberikan warna yang berbeda dalam hidupku,”
Aku mencintai jurnalistik dengan sangat..
KAMMI. Tempatku ‘lahir dan tumbuh dewasa’, sejak pertama kali memekik takbir di BLPT Lubuk Lintah, 1 Desember 2006
Kita dibesarkan dalam lumpur kekecewaan, jadi kata kecewa itu tidaklah pantas lagi kita ucapkan saatnya bekerja dengan kegigihan. Sampai rahmat-NYA senantiasa menaungi UNP, Sumbar, Indonesia, Dunia, sehingga sampailah Islam menjadi ustadziah alam, Allahu akbar! Allahu Akbar!
Jika hanya ada satu yang bertahan di jalan ini maka itu adalah aku, itu kata kita. Kazix Ira, Wati, Wira, Tika, Era, Zana, Cece, Wisnu, Nispu, Indra. Melalui hari-hari penuh ide ‘gila’ bersama kalian ternyata begitu indah. Semoga kita tergolong orang-orang yang saling mencintai karena-NYA.
Semua penghuni rumah KAMMI, satu mimpi yang terwujud. Kemudian Najwan, Dessy, Deni, Epi, Nisa, Ningsih, Vera, Vely, Irma, Jannah. Rumah ceria… Mentawai… FLP…
Semua kawan-kawan RB 2006, Veni, Zarti (pertemuan pertama ketika Ti mengenakan baju krida ungu dan kata kunci satu lagi ‘WC’ :D samo lo kiro wak kalua dari siko) Nobi, Tini (capek nyusul).
Sampai tahap ini, Fabiayyi aala irobbikuma tukadziban…. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan. Semoga Allah menjadikan karya ini salah satu dari akan sekian banyak karya besarku kelak. Amiin.
Salam,
Winda Noprina